cara membuat surat kronologis

Hello Sobat SinarNarasi! Apakah kalian pernah mendengar tentang surat kronologis? Menulis surat kronologis mungkin terdengar sangat formal dan kaku, namun sebenarnya surat ini sangat penting dalam beberapa keadaan seperti saat melamar pekerjaan atau mengajukan klaim asuransi. Nah, dalam artikel ini kita akan membahas cara membuat surat kronologis dengan santai dan mudah dipahami. Yuk simak!

Apa itu Surat Kronologis?

Sebelum memulai cara membuat surat kronologis, mari kita bahas dulu apa itu surat kronologis. Surat kronologis adalah jenis surat yang isinya berisi tentang kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam urutan waktu tertentu, baik itu dalam kehidupan pribadi, pekerjaan, atau urusan hukum. Surat kronologis biasanya digunakan untuk melengkapi dokumen atau sebagai bukti tertulis dari suatu kejadian.

Langkah-langkah Membuat Surat Kronologis

1. Tentukan Tujuan Surat Kronologis

Hal pertama yang harus dilakukan sebelum membuat surat kronologis adalah menentukan tujuan dari surat yang akan ditulis. Apakah untuk melamar pekerjaan, mengajukan klaim asuransi, atau untuk kepentingan hukum.

2. Tentukan Format Surat Kronologis

Setelah menentukan tujuan dari surat kronologis, langkah selanjutnya adalah menentukan format surat kronologis yang akan digunakan. Surat kronologis bisa ditulis dalam berbagai format, tergantung pada kebutuhan dan tujuan surat tersebut.

3. Susun Kronologi Kejadian

Langkah selanjutnya adalah menyusun kronologi kejadian, yaitu membuat daftar peristiwa atau kejadian yang ingin disampaikan dalam surat kronologis. Susunlah kejadian tersebut dalam urutan waktu yang tepat, mulai dari kejadian yang paling awal hingga yang terakhir.

4. Tulis Detail Kejadian

Setelah menentukan urutan waktu kejadian, langkah selanjutnya adalah menuliskan detail dari masing-masing kejadian tersebut. Jangan lupa untuk mencantumkan tanggal, waktu, tempat, dan siapa yang terlibat dalam kejadian tersebut.

5. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Tepat

Surat kronologis harus ditulis dengan bahasa yang jelas dan tepat, sehingga mudah dipahami oleh pihak yang membaca surat tersebut. Gunakan kalimat yang singkat dan padat, serta hindari penggunaan bahasa yang terlalu formal atau terlalu akrab.

6. Hindari Mengeluarkan Opini

Surat kronologis harus berisi fakta-fakta yang terjadi dan bukan opini. Hindari mengeluarkan pendapat atau opini pribadi dalam surat kronologis, karena hal tersebut bisa mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pihak yang membaca surat.

7. Berikan Bukti Pendukung

Jika memungkinkan, berikan bukti pendukung seperti surat-surat atau dokumen lain yang bisa memperkuat kronologi kejadian yang sudah ditulis dalam surat kronologis.

8. Cek Kembali Surat Kronologis

Sebelum mengirimkan surat kronologis, pastikan untuk memeriksanya kembali dan memastikan bahwa surat tersebut sudah mencakup semua kejadian yang perlu disampaikan, serta tidak terdapat kesalahan penulisan.

Contoh Surat Kronologis

Berikut adalah contoh surat kronologis yang bisa digunakan sebagai referensi:

Surabaya, 1 Januari 2022

Kepada Yth.

Manajer HRD PT ABCD

Di Tempat

Dengan hormat,

Bersama surat ini, saya ingin menyampaikan kronologi kejadian terkait dengan pengunduran diri saya sebagai karyawan PT ABCD pada tanggal 31 Desember 2021.

Pada tanggal 1 Januari 2021, saya menerima surat undangan rapat dari atasan langsung saya, Bapak X, yang diadakan pada tanggal 3 Januari 2021. Pada rapat tersebut, saya mendapatkan peringatan tertulis atas kinerja saya yang dinilai tidak memuaskan selama 6 bulan terakhir.

Pada tanggal 15 Desember 2021, saya menerima email dari Bapak X yang menyatakan bahwa hasil evaluasi kinerja saya pada bulan November 2021 masih belum memuaskan dan memberikan peringatan terakhir sebelum tindakan selanjutnya.

Pada tanggal 31 Desember 2021, saya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai karyawan PT ABCD. Saya menyadari bahwa kinerja saya selama 6 bulan terakhir memang belum memuaskan, namun saya berharap keputusan ini bisa memberikan kesempatan bagi saya untuk memperbaiki kinerja saya di masa mendatang.

Demikianlah kronologi kejadian terkait dengan pengunduran diri saya sebagai karyawan PT ABCD. Saya berharap surat ini bisa menjadi bukti tertulis dari kejadian tersebut dan membantu proses selanjutnya.

Terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu.

Hormat saya,

Nama Anda

Kesimpulan

Surat kronologis memang terdengar sangat formal, namun sebenarnya sangat penting dalam beberapa keadaan seperti saat melamar pekerjaan atau mengajukan klaim asuransi. Dalam membuat surat kronologis, pastikan untuk menentukan tujuan surat, menentukan format surat, menyusun kronologi kejadian, menuliskan detail dari masing-masing kejadian tersebut, menggunakan bahasa yang jelas dan tepat, tidak mengeluarkan opini, memberikan bukti pendukung, serta memeriksa kembali surat kronologis sebelum mengirimkannya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sobat SinarNarasi yang sedang membutuhkan panduan membuat surat kronologis. Terima kasih sudah membaca!

Related Post